Minggu, 15 Januari 2017

Makna Arca Perwujudan Penunggang Kuda di Pura Puseh, Desa Padangtegal Kecamatan Ubud

 “Makna arca perwujudan penunggang kudadi pura puseh, desa padangtegal kecamatan ubud’’
Sejarah singkat pura puseh
Pura puseh/pura desa adalah salah stu dari pura kahyangan tiga yang berkaitan dengan teritorial/wilayah sebuah desa. pura kahyangan tiga tidak lepas dari keberadaan desa adat kesatuan atau sekelompok masyarakat  (penyungsung)yang berada di lingkungan pura tersebut. Dalam lontar cigawama di jelaskan tentang pendirian tempat suci di desa adat  (kahyangan tiga) yaitu pura puseh, pura desa, dan pura dalem. Pura puseh berarti pusat atau asal, merupakan pura atau tempat suci untuk pemujaan roh leluhur dari orang yang mendirikan desa tersebut.berdasarkan uraian tersebut dijelaskan bahwa pura puseh didirikan untuk menyembah leluhur yang mula-mula mendirikan suatu desa.
Apabila mengacu pada penjelasan di atas, pura puseh desa padang tegal merupakan pura kuna yang berkaitan dengan pendirian desa padang tegal pada masa lalu. Banyak meninggalkan peristiwa-peristiwa penting dan meninggalkan bekas-bekas yang sampai kepada kita berupa beberapa buah arca, diantaranya arca perwujudan, arca ganesa, dan lingga.
Berdasarkan data arkeologi berupa sejumlah arca perwujudan di pura puseh memperlihatkan ciri morfologis badan yang kaku, lurus, memakai mahkota kiritamakuta, sikap tangan memegang ceplok bunga, memakai hiasan simping di kanan kiri mahkota. Ciri-ciri arca ini sesua dengan ciri-ciri arca dari periode bali kuna yang dikatakan memiliki hiasan makuta berupa susuan kelopak bunga teretai yang disusun sedemikian rupa makin keatas makin mengecil, berdiri tegap (samaghaga),badan lurus kaku dari atas kebawah, berkain tebal dari pinggang sampai pergelangan kaki. Atas dasar perbandingan ikonografis tersebut di atas diperkirakan kronologi arca di pura puseh desa termasuk dalam arca-arca dari zaman Bali kuna khususnya dari abad XIII Masehi.
Arca penunggang kuda
Arca penunggang kuda merupakan sebuah arca perwujudan dari leluhur, yang mendirikan desa dan tokoh penting dalam pembangunan desa pada saat itu, arca penunggang kuda juga di sebut sebagai arca perwujudan dari betara-betari atau perwujudan dari leluhur yang di anggap penting dan berjasa. Arca penunggang kuda yang ada di pura puseh desa padang tegal menggunakan bahan baku batu padas yang kemungkin di dapatkan dari aliran sungai petanu, ukuran arca penunggang kuda ; tinggi kesekuruhan : 52 cm, lebar : 15,5 cm, tebal : 31 cm, tinggi kuda : 17 cm, dan panjang : 23 cm. arca penunggang kuda berada di atas lapik segi empat panjang, memakai upawita dari bahu kiri menjulur kebawah sampai di dada, posisi tanggan si penunggang kuda memegang tali sedang kudamenggunakan kalung (keroncongan).




Informasi
1.      Nama : jero mangku pura puseh
Pekerjaan : -
Umur : 48 tahun
Alamat : desa padang tegal, kec. ubud

2.      Nama : bagian infentaris tinggalan BPCB Bali
Pekerjaan : -
Umur : -
Alamat : jln raya tampaksiring, gianyar

3.      Nama : pecalang desa adat padang tegal
Pekerjaan : -
Umur : -
Alamat : desa padang tegal, kec.ubud

6 komentar:

  1. terimakasih informasinya , oyaa saya ada pertanyaan, makna dari kudanya itu apa ya ? terimakasih ^^

    BalasHapus
  2. bayu, terimakasih atas informasinya, menurut saya tulisannya cukup jelas.namun ada masukan sedikit yaitu yang berkaitan dengan kevalidan data, agar datanya perlu ditambahkan lagi sehingga tulisannya akurat

    BalasHapus
  3. Hallo bayu, terima kasih informasinya ya. Tapi ada yang saya mau tanya nih, apakah ada alasan mengapa patung tersebut menunggang kuda?

    BalasHapus
  4. Menarik sekali info nya yu, adakah arca yang serupa selain di pura puseh di desa padangTegal?

    BalasHapus
  5. iya bayu makasi diatas di jelaskan berdirinya pura pusa banyak mengisahkan peristiwa-peristiwa penting bukti sekarang dengan adanya arca ganesa, dan lingga.saya ingin tanya kira-kira peristiwa penting seperti apakah itu sehingga di sebut peristiwa penting?

    BalasHapus