Sabtu, 14 Januari 2017

Dewi Kwan In Sebagai Pemujaan Hindu-Buddha di Goa Giri Putri Nusa Penida Bali

DEWI KWAN IM  SEBAGAI
AKULTURASI PEMUJAAN
HINDU-BUDHA
DI GOA GIRI PUTRI   NUSA PENIDA-BALI


NI KADEK LISA PURNAWATI

Akulturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya perpaduan kebudayaan antara hindu Buddha dengan hindu di Bali pada kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan kedua kebudayaan tersebut tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari dua kebudayaan tersebut.
Kepercayaan yang dianut di Pura Goa Giri Putri yaitu kepercayaan Hindu dan Kepercayaan Budha , hal ini dapat dilihat Bentuk akulturasi agama dan budaya Hindu Buddha diperlihatkan pada keberadaan sebuah pura didesa Pekraman Karangsari Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Bali yaitu Pura Goa Giri Putri keberadaan kepercayaan Hindu Buddha yang ada di Pura Goa Giri Putri yang menjadi sebuah tantanan keyakinan Hindu Buddha.
Pintu masuk ke goa ini  seolah-olah dengan mitologi kita baru keluar dari rahim seorang ibu, kita berjalan merangkak beberapa meter menggunakan tangan, setelah itu berjalan tegap, bertemu dengan aula atau halaman yang sangat luas kemungkinan lebarnya 20-30 meter panjang dari goa tersebut kemungkinan 100 meter lebih dan sangat memungkinkan menampung 5000 orang lebih di dalam gua tersebut. keadaan didalam goa sangat gelap dan lembab dan  mungkin menjadi tempat yoga karena dalam goa banyak terdapat tempat untuk beribadah dengan batu kapur putih (limestone) dan tempat untuk yoga (semedi). Banyaknya tempat peribadahan pada akhir goa atau pintu keluar goa ada lubang yang sangat besar dan tidak tahu apakah dinding gua tersebut sengaja dibuat atau memang terjadi secara natural atau seperti itu pada awalnya.
            
Pura Goa Giri Putri digunakan sebagai tempat untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang mewujudkan diri sebagai Hyang Giri Pati/Hyang Giri Putri serta berbagai menifestasinya yang dipuja di pura ini, seperti Hyang Tri Purusa, Hyang Ganesa, Hyang Wasuki, Dewi Gangga, Pelinggih Payogan, Hyang Siwa Amertha, dan Dewi Kwan Im yang dipuja sebagai dewi kemakmuran serta memberikan perlindungan dalam hal kesehatan.
Bentuk akulturasi kepercayaan Hindu-Budha di Pura Goa Giri Putri yaitu dalam bentuk Arsitektur Pura Goa Giri Putri yang termuat dalam babad Nusa Penida yang disebutkan bahwa tidak hanya pelinggih yang bernuansa Hindu yang ada di Pura Goa Giri Putri ada juga Pelinggih Dewi Kwan Im sebagai salah satu manefestasi dewi di agama budha yang mempunyai ornament yang berbeda. Dalam hal ini dibangunnya Altar dan Patung Dewi Kwan Im di Pura Goa Giri Putri yang sangat dipercaya sebagai dewi yang memberi berkah dan pembawa rejeki dan ungkapan wujud syukur  dari hasil panen laut maupun ladang  yang tersedia di sekitar Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.

Bersembahyang di Pura Goa Giri Putri memberikan makna tersendiri bagi para Penyungsung atau pemedek. Baik yang berasal dari desa  Pekraman Karangsari maupun yang berasal dari luar desa Paekraman Karangsari. Dengan adanya keajaiban sebuah pura yang terletak didalam Goa, yang dimbangi dengan toleransi antar umat Hindu dan Budha yang terhamonisasi dengan baik yang menyebabkan pura ini memiliki makna religious-magis-sosial-kultural yang kental dan mewujudkan pencapaian “moksartham jagadhita ya ca iti dharma”.
Akulturasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kepercayaan Hindu Bali yang digunakan oleh yang menganut Kepercayaan Hindu Budha dalam tata cara pelaksanaan persembahyangan dan pemujaan kepada Tuhan di Pura Goa Giri Putri , desa Pakraman Karangsari Nusa Penida Klungkung Bali.
Dalam kepercayaan Hindu Budha dikenal dengan adanya  konsep Makrokosmos. Didalam  Pura Goa Giri Putri, Harmonisasi Hindu Budha terasa amat kental dirasakan di pura ini, hal tersebut dapat dilihat dari tempat persembahyangan terakhir yang terdapat di altar Dewa Langit dan Patung Dewi Kwan Im sebagai perwujudan dewiagama budha yang dibangun sejajar dengan pelinggih Hyang Siwa Amertha sebagai arca perwujudan Hindu.
Dewi Kwan Im adalah perwujudan dari Avallokitesvara Bodhisattva. Avallokitesvara sendiri asalnya digambarkan wujud laki-laki di India begitu juga menjelang dinasti tang, namun pada awal dinasti song sekitar abad ke 11 beberapa pengikutnya melihat sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan oleh seniman. Terdapat di legenda Kwan Im yang terkait dengan asal usul  Dewi kwan Im dala kitab Hong Shin Yan Gi/ Hong Sin Phang/ Fengshebang atau yang disebut fengshen yan yi yang disebutkan  sebelum dia dikenal dengan kwan im, dia dikenal dengan nama Chu Hang/ Cihang, ia merupakan murid dari 12 murid dari YuanShi Tianzu. Kwan Im diperkenalkan ke Cina yang bersamaan dengan masuknya agama Budha pada abad ke-7. Kwan Im mulai dikenal di Korea dan jepang karena pengaruh dinasti tang pada masa yang sama Tibet juga mengenal Kwan Im.
 Pengertian Avallokitesvara dalam bahasa sansekerta :
o   Avallokita (Kwan/Guan/Kwan Si/Guan Shi) yang bermakna melihat kebawahh/ mendengarkan kebawah, dalam hal ini “kebawah” yang dimaksud adalah Dunia.
o   Isvara (Im/yin) yang dimaksud jeritan makhluk atas penderitaan yang dialami.
Kwan Im adalah Boddhisattva yang melambangkan welas asih dan penyayang.
            Perwujudan Kwan Im dari sejumlah kitab Budhisme Tiongkok Klasik
1.      Kwan Im berdiri menyeberangi Samudera
2.      Kwan Im berdiri menyeberangi samudera yang berdiri diatas naga
3.      Kwan Im duduk bersila dengan seribu tangan
4.      Kwan Im berbaju putih dan berjubah putih sambil berdiri
5.      Kwan Im berdiri dibatu karang atau kelombang karang
6.      Kwan Im berdiri membawa botol suci dan dahan yang liu
Selain perwujudan Kwan Im yang beraneka bentuk dan posisi, nama dan julukan Kwan Im (Avallokitesvara) juga macam-macam ada Sahasrabhuja Avallokitesvara (Qian Shou Guan Yin), Cundi Avallokittesvara dan lain sebagainya. Walaupun memiliki berbagai macam rupa pada umumnya Kwan Im ditampilkan sosok wanita cantik yang keibuan dengan sepenuh wajah keanggunan.
Ditempat suci Dewi Kwan Im diyakini memberikan pelayanan pengobatan (Usada) yang terbukti langsung pada penyakit fisik maupun non fisik yang secara langsung oleh tapakan (sadeg) dan pemangku dengan menyentuh bagian-bagian tertentu tubuh, misalkan pada bagian Adjna Cakra dengan memberikan Basma atau abu suci dan banyak lagi penyembuhan magis yang diyakini oleh pemedek yang datang untuk tujuan berobat. Dalam setiap melakukan pelayanannya Dewi Kwan Im melakukan penuh dengan kasih, dewi tidak memerintah, tetapi mengajak atau merangkul dan selalu menanamkan nilai-nilai luhur dalam setiap langkah manusia sehingga diharapkan manusia dapat mengikuti jejaknya.
Ø  Sarana dan Prasarana Persembahyangan Hindu Budha di Pura Goa Giri Putri
Dalam agama hindu sarana yang digunakan disebut banten. Upakara (banten ) pengejawantahan dari penyatuan pikiran, perkataan, dan perbuatan untuk tujuan penyucian diri. Keseimbangan alam dan kesegala aspek kehidupannya. Banten sebagai penghubung antara yang dipuja dengan yang memuja.
Canang adalah upacara penting bagi umat Hindu ,sarana dan bahasa Veda untuk memohon kesucian dan keindahan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Canangsari merupakan sarana upacara paling sederhana, namun sangatlah penting. Dalam Bhagawadgita dikatakan :

Patram puspam phalam toyam
Yo me bhaktya prayacchati
Tar aham bhakti-upahrtam
Asnami prayatatmanah

(Bhagawadgita, IX.26)
Terjemahan:
Siapapun yang dengan sujud bhakti kepada-ku mempersembahkan sehelai daun, sebiji buah-buahan. Seteguk air, aku terima sebagai bhakti persembahan dari orang yang berhati suci.
            Dala hal ini canangsari meskipun sangat sederhana, namun arti dan tujuannya untuk sarana pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sangatlah Penting.
Sarana dan prasarana puja dalam agama budha sebagai bentuk penghormatan akan terlaksana apabila terdapat unsur-unsur puja dalam diri setiap orang yang melaksanakan puja. Dengan usur puja dalam agama budha antara lain:
1.      Keyakinan (sraddha) yaitu keyakinan terhadap triratna yang diperkuat dengan melakukan perenungan terhadap sifat-sifat dari Budha,Dharma, Sangha.
2.      Tekad (Aditthana) yaitu bertekad untuk menjalankan sila dan bertekad untuk perlindungan kepada triratna dengan penuh kesadaran
3.      Sifat Batin yang luhur (Brahma Vihara) yaitu empat sifat batinyang dikembangkan yang terdiri dari:
·         Metta yaitu cinta kasih yang Universal yang mengharapakan agar semua makhluk dapat hidup dengan damai dan bahagia. Hal ini dilakukan oleh umat Budha untuk merangkul semua makhluk yang memiliki batin luhur maupun yang rendah.
·         Karuna yaitu kasih sayangterhadap semua makhluk yang mengalami penderitaan yang berusahan membantu agar terbebas dari duka. Umat budha percaya bahwa dengan welas asih dapat menyingkirkan penghalang berat,membuka piuntu menuju kebebasan.
·         Mudita yaitu kasih simpati atas keuntungan dan kebahagiaanyang diperoleh dan dirasakan orang lain.
·         Upekkha yaitu kondisi batin yang seimbang, netral atau tidak bergerak tika bergembira atau merasa sedih yang didasari dengan pengertian bahwa yang diterima adalah hasil dari perbuatan sendiri.
 

implikasi magis Pura Goa Giri Putri adalah sebagai tempat bagi umat Hindu untuk meningkatkan spiritual seperi melakukan tapa, yoga, dan semadi. pengobatan (usada) Pura Goa Giri Putri yakni banyaknya pengunjung (pemedek) yang datang ke pura ini, selain untuk tujuan sembahyang juga untuk memohon tirtha penglukatan dan juga tirtha ini dibawa pulang untuk dijadikan sebagai sarana pengobatan bagi keluarganya yang sakit dengan cara melukat.



secara umum yang disampaukan bahwa, pelinggih ini merupakan perpaduan konsep Siwa Budha serta tempat bagi para pemedek memohon anugerah kesejahteraan lahir batin, agar murah rejeki, dipermudah jalannya menuju kesuksesandan untuk memperoleh kedamaian hidup dan lain sebagainya, konsep Siwa Amertha ini adalah suatu konsep yang sedikit berbeda dengan konsep yang lainnya karena siwa amertha diartikan yaitu siwa sebagaibentuk pribadi tuhan, sedangkan amertha adalah sumber kehidupan . siwa sipuja di pelinggih ini sebagai pemberi kehidupan bentuk kehidupan yang dipeeroleh yaitu berupa amrita yaitu bentuk air suci (Tirtha). Jadi bentuk akulturasi arsitektur pelinggih di Pura Goa Giri Putri ini cukup unik , dimana pelinggih-pelinggih ini memiliki ciri khas tersendiri baik ornament bangunannya dan dewa yang dipuja pun berbeda-beda, selain itu yang dijadikan struktur pura lebih unuk terdapat pelinggih dengan konsep siwa budha dimana pelinggih agama Hindu berupa pelinggih Hyang Amertha yang disejajarkan dengan pelinggih agama Budha yaitu Pelinggih Patung Dewi Kwan Im

10 komentar:

  1. Hai kak :) mau nanya dong, apa makna keberadaan patung dewi kwan im bagi masyarakat desa pekraman karangsari ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai juga aSta :)

      terima kasih sudah membaca makalah saya
      makna dari keberadaan Patung Dewi Kwan Im di Pura Goa Giri Putri tersebut, dikarenakan dwi kwan im sebagai dewi yang welas asih dan penyayang dan yang dipercayai sebagai dewi yang memberi berkah dan pembawa rejeki. sehingga masyarakat setempat maupun masyarakat luar desa pakraman karang sari yang menganut kepercayaan hindu budha memujanya, karena sebagai ungkapan wujud syukur atas hasil laut dan ladang yang mereka punya maupun rejeki yang mereka dapat. di tempat dewi kwan im yang berada di Pura Goa Giri Putri juga diyakini memberikan pengobatan atau usada bagi penyakit fisik maupun non fisik dengan cara penglukatan dan pemberian Basma atau abi suci.

      Hapus
  2. hai mbok, mau bertanya sebelumnya diatas dijelaskan bahwa sarana dan prasarana persembahyangan di hindu-budha dalam hindu disebut banten,nah saya mau bertanya terkait cara atau pengaplikasian dari persembahyangan tersebut apakah sama antara hindu-budha dengan hindu itu sendiri? trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Tika
      terima kasih sudah membaca makalah saya,
      sarana danprasarana yang digunakan untuk persembahyangan di Pura Goa Giri Putri Nusa Penida


      agama Hindu
      banten disini dimaksud dengan yaitu canang sari, dalam upakara canang sari memang sederhana dan sangat penting bagi umat hindu karena sarana untuk memohon kesucian kepada ida sang hyang widhi wasa atau Tuhan yang maha esa dan banten lainnya dalam upakara di Goa Giri Putri berbeda-beda saat piodalan/ upacara, namun di altar dewi Kwan Im banten yang digunakan yaitu banten soroh yang diisi dengan buah-buahan, minuman-minuman, kue, yang masing-masing berjumlah 3 jenis.

      agama Buddha
      1. keyakinan yang diperkuat dengan melakukan renungan terhadap sifat-sifat budha,
      2. tead dengan penuh kesadaran menjalankan sila
      3 sifat batin yang luhur dengan meta yaitu cinta kasih terhadap semua makhluk, karuna kasih sayang kepada yang mengalami penderitaan yang berusaha membantu agar terbebas dari duka, muditta yaitu simpati dan kebahgiaan yang diperoleh dan dirasakan orang lain, upekkha yaitu kondisi batin yang seimbang, netral, dan didasari dengan yang diterima adalah hasil dari perbuatan sendiri.


      sarana dan prasarana serta bentuk cinta kasih pemujaan hindu budha yang digunakan dalam persembahyangan di pura Goa Giri Putri yang menjadi faktor penyebab terjadinya akulturasi Hindu Budha di Pura Goa Giri Putri desa Pakraman Karangsari Nusa Penida Klungkung Bali.


      arti dan maksna simbolik itu terkadang baik dan bentuk maupun bahan yang digunakan dalam pembuatan upacara tersebut yang keseluruhan merupakan makna simbol-simbol ketuhanan.

      Hapus
  3. mbok lisa, arca dewi Kwan in disana apakah juga dipuja umat hindu? kalo memang dipuja, dalam dewa dewa hidnu dewi Kwan in manuvestasi dari siapa?
    atau bagaimana? mohon penjelasannya mbok. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai bela terima kasih sudah membaca makalah ini,
      dewi Kwan Im memang dipuja oleh umat Hindu yang menganut kepercayaan Hindu-Budha di Bali terutama di Nusa Penida. karena di NUsa Penida mayoritas adalah penganut siwa budha. kwan Im adalah perwujudan dari Avallokitesvara Bodhisattva. namun kenapa Patung Dewi Kwan Im di puja di Pura Goa Giri Putri tersebut dikarenakan Kwan Im sebagai dewi yang sangat welas asih dan penyayang. dan mereka memujanya untuk mengucap rasa syukur atas rezeki panen laut dan ladang maupun banyak orang yang percaya dengan melakukan pembersihan diri/ penglukatan di Pura Goa Giri Putri sebagai pengobatan yang diimplikasikan secara magis.

      Hapus
    2. oh gitu ya mbok..
      makasih mbok lisa

      Hapus
  4. kak tulisannya sangat menarik yang saya ingin tanyakan adalah Bisa dijelaskan sejak kapan (angka tahun dan pada masa kerajaan apa) dimulainya akulturasi hindu dan budha di Nusa Penida dan apa penyebab munculnya akulturasi disana?,kemudian adalagi bentuk atau hasil dari akulturasi kebudayaan hindu dan budha di Nusa Penida selain Pelinggih Dewi Kwam In di Pura Goa Giri Putri?

    BalasHapus
  5. Terimakasih sudah membaca tulisan saya, mohon sarannya kembali,

    Kalo mengenai angka tahun sejak kapan saya kurang tahu, karena di Pura Goa Giri Putri tersebut terutama di altar pelinggih dewi kwan im yg kita ketahui manefestasi dr avallokittesvara boddhisattva didalam agama budha, kepercayaan budha menyembah dewi kwan im di pura goa giri putri, sesuai dengan tata cara persembahyangan mereka, dan begitu pula umat hindu menyembah dewi kwan im yang dipercayai memberikan cinta kasih, penyayang dll, pengaplikasiannya yg menjadi faktor akulturasi tersebut yaitu sarana dan prasarana yang digunakan dalam pemujaan di pelinggih dewi kwan im dan yang disejajarkan dengan pelinggih Hyang Amertha (manefestasi dewa siwa yaitu dewa tertinggi di hindu,dan dewa yang memberi kehidupan untuk umatnya).

    Pengaplikasian dan faktor terjadinya akulturasi tersebut, Sarana dan prasarana yg digunakan cukup sederhana :
    Canang sari dan banten soroh (buah-buahan, minuman-minuman,kue,) yang masing-masing tiga jenis.


    Bentuk dan hasil akulturasi hindu budha di luar nusa penida
    banyak terdapat di berbagai daerah, namun jika di nusa penida cuma ada di goa giri putri saja,

    Namun di nusa ceningan yang dekat dengan nusa penida yaitu di pura majapahit ditemukan altar dan pelinggih dewi kwan im, karena di nusa ceningan akulturasi pemujaan hindu budha juga,



    Terimakasih semoga bermanfaat

    BalasHapus
  6. http://taipanqqculinary.blogspot.com/2018/02/lezatnya-spaghetti-pelangi-bekal-unik.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/akhir-pelarian-pencuci-uang-terbesar-di.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/imbas-longsor-kai-hentikan-operasi.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus