MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO YOSEPH
DENPASAR BALI
OLEH : MAULANA FAJRINNAFI 1401405036
PENDAHULUAN
Berawal
dari sebuah gudang penyimpanan palawija bangsa Belanda yang berada di jalan
Kepundung no. 2 Denpasar pada tahun 1935 yang masih di kelilingi rerimbunan
pohon sehingga jarang sekali ada orang yang tinggal di sekitarnya yang terkesan
angker. Di gudang itulah pertama kali difungsikan sebagai kapel oleh Pater Kersten
yang tepatnya berada di kamar kecil ukuran 4x5 di bagian belakang. Kapel ini
masih berbentuk sederhana berdinding kayu.
Sekitar
tahun 1936, yang mulanya hanya kapel kecil akhirnya berganti menjadi gereja
sederhana yang beratapkan pohon kelapa dan dinding masih dari bedeg (anyaman
bambu) setelah tanah diatas gudang tadi dibeli. Setelah selesai, kapel tersebut
digunakan untuk melayani karyawan orang-orang Belanda dan umat Katolik di
Denpasar dan sekitarnya.
Akulturasi
budaya sangat tampak jelas pada bangunan ini dengan unsur budaya Bali yang
sangat kuat. Hal ini dikarenakan pada 8 Desember 1955 renovasi secara total
dilakukan pada gereja ini dengan arsitek atau undagi dari Bali sendiri yang
bernama Ida Bagus Tugur. Baik bentuk, desain dan ornamen semua dibuat oleh
undagi serta yang mengubah gereja ini menjadi sebuah gedung yang kokoh
berdinding batu bata yang bercampur kapur serta beratapkan ijuk. Perubahan atap
terjadi lagi sekitar tahun 1980-an dengan merubah atap yang berawal dari ijuk
diganti dengan atap seng dengan tujuan dapat bertahan lama.
Toleransi
umat beragama memang sudah berlangsung dari dulu oleh orang-orang Indonesia tak
terkecuali pada renovasi gereja ini sekitar tahun 1990-an. Renovasi kali ini
melibatkan campur tangan arsitek orang muslim dari Jogja yang bernama Hariyono.
Renovasi dilakukan karena semakin banyaknya jemaat yang beribadah disini
sehingga mengharuskan untuk memperluas ruang ibadah dengan membongkar lorong
menjadikan lebih luasnya tempat ibadah. Tak hanya itu saja, pembongkaran
ruangan yang dulunya kamar sekarang berubah menjadi pendopo dan pembuatan
balkon dibagian atas (lantai 2).
ISI
Gereja
santo yoseph memiliki keunikan tersendiri dibidang arsitekturnya yakni dengan
memadukan budaya lokal di dalamnya. Bangunan yang dulunya gudang dan ini
berubah menjadi gereja yang besar dan megah ini kini memiliki jumlah jemaat
yang terus bertambah sehingga menjadikan perluasan ruang jemaat tanpa
memperluas bangunan karena sudah terbatasnya lahan. Gereja ini konsep dasarnya
tidak jauh beda dengan gereja pada umumnya, hanya saja terdapat banyak ornamen
serta beberapa konsep bangunan yang ada di Bali seperti atap dari ijuk dan
terdapat bangunan menyerupai bale kulkul yang biasa dijumpai pada bangunan
pura.
Gereja
katholik kaya akan ornament dan ukiran untuk memperindah bangunan geraja serta sebagai
media pembelajaran bagi jemaatnya. Pada gereja santo Yoseph sendiri mencirikan
tentang kekhasan dari gereja katholik pada umumnya, terlebih terjadinya
akulturasi terhadap budaya Bali yang sangat kaya seni hiasnya menjadikan gereja
ini tampak tegas keindahannya. Dibagian depan gereja sudah tampak banyaknya
ornamen hiasan budaya Bali yang sangat kental serta di dalam gereja santo Yoseph
terdapat unsur Bali yang masih banyak dipakai.
Memasuki
bangunan gereja, sudah di sambut dengan patung Bunda Maria dan juga santo Yoseph.
Di atas atap depan terdapat 7 malaikat menyerupai konsep yang ada pada bangunan
hindu, sebelum memasuki bangunan suci terdapat naga berkepala 7, hal ini
merupakan implementasi dari kutip cerita yang ada di Injil yang merupakan
penggambaran dari 7 pintu surga. Angka 7 sendiri dianggap sebagai angka
kesempurnaan bagi tradisi Yahudi yang menjadi kepercayaan umat katholik sampai
saat ini.
Tampak
dari depan gereja ini dipenuhi dengan ornament serta panel-panel yang dikutip
dari Injil. Pada gereja ini terdapat tiga pintu yaitu satu pintu di utara yang
merupakan pintu utama dan dua pintu di selatan yang dibuat saat pemugaran. Di
bagian atas pintu selatan terdapat relief dua malaikat yang sedang menyembah
sebuah pohon, relief ini memiliki makna sebagai perlambangan kesempurnaan
hidup. Di antara pintu selatan ini dibagian bawah terdapat sebuah relief
malaikat yang digambarkan sebagai santo Michael sedang menginjak setan yang
melambangkan manifestasi dari perjuangan manusia untuk mencapai kesempurnaan
hidup yang selalu dibayangi oleh banyak godaan.
Terdapat
banyak panel yang ada pada dinding depan gereja ini, penulis berusaha
menjelasan apa makna dari setiap panel yang ada berdasarkan hasil wawancara
dengan pengurus gereja tersebut. Penjelasan akan dimulai dari sisi selatan ke
utara dengan jumlah panel 20 diantaranya:
Modifikasi salib seperti pedang yang memiliki
makna dengan salib dapat mengalahkan roh jahat, yang disini dilambangkan
sebagai ular.
Seekor domba yang di
gendong oleh manusia yang menggambarkan manusia sebagai Yesus yang selalu
merangkul seluruh umatnya, yang dilambangkan seekor domba.
Sikap tangan berdoa
yang berarti setiap memasuki tempat suci di harapkan dengan tujuan yang baik
seperti dengan berdoa meminta yang terbaik untuk hidup.
Simbol kitab injil yang
melambangkan bahwa injil harus di sebarkan ke seluruh dunia.
Pohon anggur dilambangkan sebagai Yesus yang
senantiasa memberikan kesegaran terhadap setiap manusia disaat kehausan.
Induk burung yang sedang melindungi anak-anaknya
yang di lambangkan sebagai Yesus yang merelakan dirinya untuk selalu melindungi
manusia
Ikan yang dilambangkan sebagai injil yang mana
pada panel ini menjelaskan bahwa Yesus selalu memberikan ikan dengan makna
selalu memberikan injil untuk dijadikannya sebuah pedoman hidup.
Sebuah lilin yang diartikan sebagai cahaya,
panel ini mengandung makna bahwa Yohanes yang mendalami tentang injil dapat
memberikan cahaya untuk umat manusia.
Kobaran api, api sendiri memiliki dua makna yaiu
sebagai cahaya penerangan dan dapat diartikan juga sebagai neraka.
Panel ini menggambarkan simbol dari agama
katholik dengan makna bahwa gereja tersebut merupakan gereja katholik.
Panel ini terdapat pada kiri pintu masuk utama,
menggambarkan wadah anggur dan cahaya dibelakangnya yang diartikan sebagai
jantung Yesus yang senantiasa memberikan air kehidupan dan penerangan hidup
bagi umat manusia.
Panel ini terdapat pada kanan pintu masuk utama,
menggambarkan wadah anggur dan cahaya dibelakangnya yang diartikan sebagai
jantung Yesus yang senantiasa memberikan air kehidupan dan penerangan hidup
bagi umat manusia.
Penggambaran dari santo Paulus sedang membawa
pedang dan kitab. Santo Paulus sendiri terkenal sebagai tokoh yang berani dalam
menyebarkan agama. Pedang sendiri memiliki dua sisi yang tajam, disini dapat
diartikan bahwa setiap tingkah laku manusia dia sendiri yang memilihnya apakah
memilih sisi yang baik ataupun sebaliknya memilih sisi yang buruk.
Manusia mencari ikan melambangkan bahwa Yesus
selalu menyebarkan banyak ikan(injil) untuk dicari sebagai pedoman hidup.
Domba yang memakan buah kurma menggambarkan
manusia yang selalu mencari keberkahan hidup dari Yesus.
Lembu merupakan penggambaran dari santo Lucas
yang memiliki sifat lemah lembutnya saat menyebarkan agama ke seluruh umat
manusia.
Mahkota yang melambangkan kejayaan agama
katolik.
Lentera yang diartikan sebagai agama katolik
selalu memberikan pencerahan kepada umat manusia.
Merupakan simbol kristus
Penggambaran santo Yohanes yang terkenal sebagai
tokoh yang memperdalam injil dengan baik.
Pada
pintu utama dari gereja santo Yoseph ini kaya akan ornament hias yang diukir
pada pintu yang besar dan kokoh, terdapat ukiran dua malaikat dengan posisi
saling menyembah. Pada keadaan pintu tertutup keduanya dalam posisi saling
menyembah, sedangkan apabila pintu tersebut dibuka, posisi keduanya akan
berubah menyembah salib yang ada di
dalam dengan makna apabila memasuki gereja pikiran hati dan niat harus
dimantapkan untuk berdoa dan diharapkan tidak ada niat-niat yang lain terlebih
untuk niat yang buruk.
Pada
pilar gereja juga dibuatkan relief yang menceritakan beberapa tokoh terkenal
dalam menyebarkan injil yang sifatnya dapat dijadikan teladan, diantaranya:
Relief pada sisi utara
menceritakan tentang kehidupan dari santo Paulus dengan sifat beraninya
menyebarkan agama meski banyak godaan yang harus dilewatinya.
Relief pada sisi timur
menceritakan kisah tentang santo Yohanes yang sedang membaktis kepada Yesus.
Relief pada sisi
selatan menceritakan tentang Bunda Maria dengan kerendahan hati dan sifat
setianya meski banyak godaan yang selalu mengikutinya.
Relief pada sisi barat
mengisahkan kehidupan dari santo Yoseph
Relief pada sisi utara
menggambarkan seorang santo Petrus, beliau adalah seorang paus pertama.
Relief pada sisi timur
menceritakan bahwa Allah senantiasa memberikan kehidupan kepada umat manusia.
Relief pada sisi
selatan menceritakan seorang Abraham yang merupakan perpanjangan atau tangan
kanan dari Tuhan untuk membuat sepuluh perintah Allah dan memberikannya kepada
Yohanes untuk disebarkan kepada umat manusia.
Relief pada sisi barat
menggambarkan Yesus membawa jantung yang mana Yesus senantiasa memberikan
kehidupan dan pencerahan kepada seluruh umat manusia.
Banyaknya
ornamen yang menghiasi gereja ini membuat tampak seriusnya pembuatan gereja ini
sehingga mempunyai ciri khas tersendiri, terlebih tidak hanya bagian luar saja
yang dipadati oleh berbagai hiasan yang mempercantik bangunan gereja melainkan
di bagian dalam gereja juga terdapat berbagai hiasan yang kental akan nuansa
seni yang tinggi. Memasuki gereja lewat pintu utama akan disambut oleh patung
Yesus dan Bunda Maria tepat di atas kanan kiri tempat air suci. Di bagian dalam
gereja hampir sama dengan gereja pada umumnya, terdapat jendela dengan jarak
yang cukup rapat dan banyak, jendela ini hanya berfungi sebagai sirkulasi
keluar masuknya udara, namun pada jendela bagian utara terdapat jendela dengan
hiasan-hiasan yang beberapa memiliki makna dan juga sebagai ornamen penghias
saja. Ada beberapa ornamen yang memiliki makna tersendiri meliputi ornamen
dengan gambar burung rajawali yang dilambangkan sebagai santo Yoseph karena
pendalaman beliau terhadap Injil sudah dalam, gambar singa dilambangkan sebagai
santo Marqus karena sifat tegas yang dimilikinya, gambar seekor lembu yang
dilambangkan sebagai santo Lugas kerena sifat lemah lembutnya dalam menyebarkan
Injil. Di bagian dinding depan terdapat sebuah lukisan yang langsung menempel
pada tembok dengan lukisan menyerupai gunungan yang ada di pewayangan, gunungan
sendiri dimaknai sebagai dunia sedangkan gambar yang ada didalamnya
menceritakan kehidupan yang ada didalam dunia itu sendiri.
Salah
satu unsur yang ada disetiap gereja-gereja pada umumnya yaitu altar dan
tabernakel yang berada di bagian depan, tepat diatas tabernakel terdapat salib
yang dihiasi dengan ornamen yang kental dengan nuansa khas Bali. Pada kanan
kiri salib terdapat relief santo Yohanes (kanan) dan Bunda Maria (kiri) yang
mana relief ini bercerita tentang sebelum Yesus melakukan kebaktiannya dia
berpesan kepada santo Yohanes untuk menghormati Bunda Maria seperti ibundanya
sendiri, karena Yesus hanya mewariskan ibundanya untuk umat-umatnya. Yesus juga
berpesan untuk umatnya supaya menjaga baik Bunda Maria. Pada bagian atas salib
terdapat relief Yesus yang terlepas dari kebaktiannya dengan ornamen khas
Balinya. Pada altar bagian depan terdapat sebuah ukiran induk angsa yang
memberikan makan kepada anaknya. Relief ini bercerita bahwa pada saat musim
dingin sang induk kesulitan mendapatkan makanan untuk anaknya, dia mengorbankan
dirinya tersakiti dengan cara mencabik tubuhnya dengan tujuan supaya anaknya
dapat bertahan hidup dengan memakan tubuhnya dan meminum darahnya, hanya demi
keberlangsungan hidup anak-anaknya. Dari cerita tersebut dapat dimaknai bahwa
sebagai umat katholik harus berani rela berkorban demi kepentingan orang lain
terutama banyak orang. Pada dinding depan bagian selatan terdapat sebuah relief
pohon kalpataru yang bercerita tentang kalahiran Yesus pada hari natal beserta
suasana disekitarnya.
PENUTUP
Gereja
santo Yoseph tampil dengan konsep akulturasi budaya menunjukan kerukunan umat
beragama yang ada di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya yang memiliki
keberagaman yang cukup tinggi, gereja yang memiliki ornamen hias yang cukup banyak
merupakan salah sau ciri dari gereja-gereja katholik. Dalam gereja ini banyak menampilkan
atau menonjolkan ciri dari budaya setempat namun tidak menghilangkan konsep
dasarnya.
Ornamen
serta relief pada gereja ini memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya,
sehingga banyak pembelajaran yang terkandung dibalik keindahan seni yang
dituangkan dalam bentuk ornamen yang mempercantik bangunan gereja. Dari hal
tersebut dapat dijadikan juga sebagai sarana pembelajaran untuk lebih mudah
mengingat melalui simbol-simbol yang dibuat.
LAMPIRAN
Gereja
Santo Yoseph tampak depan
Pintu
utama pintu
selatan
Tabernakel
dan motif di bawah altar
Relief di dinding bagian selatan
Lukisan di dinding bagian atas
saya lidia saya ingin berkomentar mengenai malekat yang sedang menyebah pohon di situ dijelaskan di bagian pintu selatanterdapat dua malekat yang sedang menyebah pohon. pertanyaan saya mengapa kedua malekat itu menyebah pohon dan kira- kira pohon apa yang dia sembahkan itu?
BalasHapusSAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG
HapusPALING MISKIN
DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA .ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN
DAN 10 TAHUN ITU
KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN
TULANG BERSAMA,ISTRI SAYA
UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP
KELUARGA SAYA..AKHIRNYA
AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMAL YANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU
SEMUA TIDAK PERNAH
MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG
MEMBERIKAN NOMOR,
(MBAH JOYO RATMO) ,, SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI,
(MBAH JOYO RATMO). DAN
AKHIRNYA,(MBAH JOYO RATMO MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA, ,4D... DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI
SAYA SANGAT
BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA
TERIMAH KASIH SAYA KEPADA
MBAH SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN.(MBAH JOYO RATMO) BAGI ANDA YANG
INGIN MERUBA NASIB
SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI (MBAH JOYO RATMO) DI NO 085-242-474-478-
DEMI ALLAH LANGIT DAN BUMI PASTI TEMBUS 100% .... ATAU
KLIK DISINI
hai mualana, tulisan yg anda paparkan sudah sangat jelas dan tegas baik itu ragam hias dan makna, sehingga saya rasa sudah cukup pengetahuan yang saya dapatkan. namun ada satu hal yg ingin saya tanyakan. dalam perkembanganya gereja ini mengalami banyak perkembangan dan berakulturasi dengan budaya bali murni. pertanyaan saya, bagaimana cara gereja tersebut berakulturasi dengan budaya bali namun tetap mempertahankan bentuk aslinya sehingga tetap mencirikan gereja pada umumnya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmaul,tulisan anda sangat baik dengan data yang begitu valid. Namun, ada satu pertanyaan yaitu; apakah background arsitek dari gereja tersebut sangat mempengaruhi arsitektur gereja tersebut?
BalasHapusterimakasih atas informasi yang disampaikann penulis, tapi ada pertanyaan bagi saya,kira-kira untuk orientasi atau arah hadap bangunan tersebut kemana ya?
BalasHapusHi maul, saya cukup tertarik dengan tulisan nya.. Selain kami dapat ide ide baru kami juga dapat pengetahuan yg lebih dalam.akan tetapi ada yg saya ingin komentari, apakah didalam relief bangunan memiliki makna terkait dengan konsep akulturasi budaya dibali ini?
BalasHapusTerimakasih ☺
Terima kasih atas komentarnya, untuk pertanyaan nya Lidia mengapa 2 malaikat tersebut menyembah pohon? Menurut sumber yang saya dapatkan dari latar belakang arsitektur orang jawa, itu adalah pohon kalpataru, jadi pohon dalam ajaran agama katholik dianggap sebagai sumber kehidupan. Mungkin untuk pertanyaan dari us dapat tersampaikan juga. Dari latar belakang arsitek yang berbeda juga dapat memengaruhi dari arsitektur tersebut.
BalasHapusUntuk arah hadap gereja ini sendiri menghadap ke barat, sedangkan cara gereja ini berakulturasi yaitu dengan mendatangkan arsitektur dari masyarakat lokal dengan tetap berpedoman pada aturan baku pembuatan gereja, namun pada gereja santo Yoseph sendiri terbatas akan lahan, jadi dibuatlah sedikit modifikasi dari gereja ini, tanpa menghilangkan unsur2 pokoknya.
BalasHapus