“Makna
arca perwujudan penunggang kudadi pura puseh, desa padangtegal kecamatan ubud’’
Pura puseh/pura desa adalah salah stu dari pura
kahyangan tiga yang berkaitan dengan teritorial/wilayah sebuah desa. pura
kahyangan tiga tidak lepas dari keberadaan desa adat kesatuan atau sekelompok
masyarakat (penyungsung)yang berada di
lingkungan pura tersebut. Dalam lontar cigawama di jelaskan tentang pendirian
tempat suci di desa adat (kahyangan
tiga) yaitu pura puseh, pura desa, dan pura dalem. Pura puseh berarti pusat
atau asal, merupakan pura atau tempat suci untuk pemujaan roh leluhur dari
orang yang mendirikan desa tersebut.berdasarkan uraian tersebut dijelaskan
bahwa pura puseh didirikan untuk menyembah leluhur yang mula-mula mendirikan
suatu desa.
Apabila mengacu pada penjelasan di atas, pura puseh
desa padang tegal merupakan pura kuna yang berkaitan dengan pendirian desa
padang tegal pada masa lalu. Banyak meninggalkan peristiwa-peristiwa penting
dan meninggalkan bekas-bekas yang sampai kepada kita berupa beberapa buah arca,
diantaranya arca perwujudan, arca ganesa, dan lingga.
Berdasarkan data arkeologi berupa sejumlah arca
perwujudan di pura puseh memperlihatkan ciri morfologis badan yang kaku, lurus,
memakai mahkota kiritamakuta, sikap tangan memegang ceplok bunga, memakai
hiasan simping di kanan kiri mahkota. Ciri-ciri arca ini sesua dengan ciri-ciri
arca dari periode bali kuna yang dikatakan memiliki hiasan makuta berupa susuan
kelopak bunga teretai yang disusun sedemikian rupa makin keatas makin mengecil,
berdiri tegap (samaghaga),badan lurus kaku dari atas kebawah, berkain tebal
dari pinggang sampai pergelangan kaki. Atas dasar perbandingan ikonografis
tersebut di atas diperkirakan kronologi arca di pura puseh desa termasuk dalam
arca-arca dari zaman Bali kuna khususnya dari abad XIII Masehi.
Arca penunggang kuda
Arca penunggang kuda merupakan sebuah arca perwujudan
dari leluhur, yang mendirikan desa dan tokoh penting dalam pembangunan desa
pada saat itu, arca penunggang kuda juga di sebut sebagai arca perwujudan dari
betara-betari atau perwujudan dari leluhur yang di anggap penting dan berjasa.
Arca penunggang kuda yang ada di pura puseh desa padang tegal menggunakan bahan
baku batu padas yang kemungkin di dapatkan dari aliran sungai petanu, ukuran
arca penunggang kuda ; tinggi kesekuruhan : 52 cm, lebar : 15,5 cm, tebal : 31
cm, tinggi kuda : 17 cm, dan panjang : 23 cm. arca penunggang kuda berada di
atas lapik segi empat panjang, memakai upawita dari bahu kiri menjulur kebawah
sampai di dada, posisi tanggan si penunggang kuda memegang tali sedang
kudamenggunakan kalung (keroncongan).
Informasi
1. Nama
: jero mangku pura puseh
Pekerjaan : -
Umur : 48 tahun
Alamat : desa padang tegal, kec. ubud
2. Nama
: bagian infentaris tinggalan BPCB Bali
Pekerjaan : -
Umur : -
Alamat : jln raya tampaksiring,
gianyar
3. Nama
: pecalang desa adat padang tegal
Pekerjaan : -
Umur : -
Alamat : desa padang tegal, kec.ubud
terimakasih informasinya , oyaa saya ada pertanyaan, makna dari kudanya itu apa ya ? terimakasih ^^
BalasHapusbayu, terimakasih atas informasinya, menurut saya tulisannya cukup jelas.namun ada masukan sedikit yaitu yang berkaitan dengan kevalidan data, agar datanya perlu ditambahkan lagi sehingga tulisannya akurat
BalasHapusHallo bayu, terima kasih informasinya ya. Tapi ada yang saya mau tanya nih, apakah ada alasan mengapa patung tersebut menunggang kuda?
BalasHapusMenarik sekali info nya yu, adakah arca yang serupa selain di pura puseh di desa padangTegal?
BalasHapusiya bayu makasi diatas di jelaskan berdirinya pura pusa banyak mengisahkan peristiwa-peristiwa penting bukti sekarang dengan adanya arca ganesa, dan lingga.saya ingin tanya kira-kira peristiwa penting seperti apakah itu sehingga di sebut peristiwa penting?
BalasHapusMantaaap
BalasHapus