Husein
Abdurrahim
1401405023
Mengungkap
makam islam bugis kuno di kuta
Makam
ini berada di Jl. I Gusti Ngurah Rai no.14 tetpatnya di belakang Granma plus hotel airport. Makam itu tidak di
jaga, tetapi hanya di buka pada hari kamis dan jumat saja dari pagi hingga sore
untuk masyarakat yang ingin berziarah. Areal pemakaman tidak terlalu besar
sekitar 25X25 meter, kondisi pemakaman tidak terlalu bersih dan tidak tertata.
Gerbang pemakaman terdapat di timur areal pemakman, terdapat dua makam keluarga
yang di pagarkan dan satu makam yang di buatkan rumah dan di sakralkan karena
pindahan dari bandara. Hanya masyarakat kampung bugis kuta yang boleh di
makamkan di sini, jadi tidak sembarangan orang yang di makamkan di sini.
Areal
pemakaman pernah di bersihkan sekitar dua tahun lalu, dulu kondisi pemakaman
sangat tidak terawat banyak pohon-pohon besar dan kadang sering terjadi pohon
tumbang dan merusak pemakaman. Sehinnga masyarakat mempunyai inisiatif untuk
membersihkan areal pemakaman dengan bantuan dana dari masyarakat kampung islam
bugis kuta dan donatur. Saat pembersihan makam kuno di tata kembali dan di
rapihkan, banyak juga nisan makam kuno yang di temukan.
Menurut
narasumber, masyarakat bugis sudah sangat lama berada di bali, masayarakat bugis
di kuta sejaman dengan masyarakat bugis di serangan, suwung, pemecutan DLL.
Masyarakat bugis kuta di berikan daerah karna membantu kerajaan badung melawan
kerajaan di sekitar Bali, selain di berikan daerah untuk bermukim juga di
berikan pemakaman yang sampai sekarang di gunakan masyarakat kampung islam
bugis kuta. Di perkirakan masyarakat bugis kuta masuk pada abad 14 M karena di
temukan makam yang paling tua bertuliskan angka tahun 1332 ( kenyataan sebenarnya adalah 1332 hijriah atau 1923-1924 masehi, karena tertulis di nisan dalam bahasa arab yang nyebutkan hijriah)
Di
areal pemakaman itu terdapat makam kuno masyarakat islam bugis di kuta. Jumlah
nya tidak di ketahui berapa karana bercampur dengan makam masyarakat, bahkan
banyak makam yg mengikuti gaya makam kuno. Makam kuno berada di sebelah selatan
dan timur areal pemakaman, yang bercampur dengan makam kuluarga dan berada di
dalam pagar.
Ciri-ciri makam kuno
kampung bugis kuta dapat di ketahui:
- · Nisannya terbuat dari batu karang yang keras.
- · Terdapat huruf arab gundul berbahasa bugis.
- · Terdapat angka tahun yang lama.
terdapat perbedaan
makam kuno laki-laki dan perempuan
Laki-laki:
- · berbentuk bulat atau lonjong.
- · hampir semua sisinya terdapat tulisan.
- · Terdapat dua nisan, di kepala dan di kaki.
Perempuan:
- · berbentuk pipih.
- · hanya bagian depan yang berisikan tulisan.
- · terdapat hiasan di bagian atas nisan berupa bunga.
- · hanya terdapat satu nisan, yaitu di daerah kepala.
Banyak
perubahan yang terjadi pada pemakaman kuno menurut narasumber. Dulu saat ia
masih kecil sangat banyak makam kuno, menurutnya banyak nisan makam kuno yang
hancur tertiban pohon dan di curi. Ia pun mengatakan dulu terlihat kasta atau
status sosial pada makam tersebut kan semakin tinggi kastanya atau status
sosialnya maka akan semakin megah dan besar pemakamannya. Semakin sederhana
semakin rendah kasta dan status sosialnya. Sayangnya sekarang sudah tidak
terlihat karna semua makan hanya ada nisannya saja.
Karena
kurangnya penegtahuan masyarakat tentang pengelolaan dan pelestarian makam
kuno, masyarakat hanya meletakan nisannya di sembarang tempat tanpa melihat
aspek-aspek penelestarian dan pengelolaan. Peran pemerintah sama sekali tidak
ada dalam pelestarian dan pengelolaan makam kuno di kampung bugis kuta, semua
di tanggung oleh masyarakat dan kadang ada donatur yang menyumbang. Pemakaman
ini jarang di ketahui oleh masyarakat luar kampung islam bugis kuta dan
sekitarnya. Bahkan di internet tidak ada yang membahas tentang makam islam
bugis kuno di kuta ini.
Lampiran:
Narasumber:
·
Haji Hanafi (pengurus dan penjaga
pemakaman kampusng islam bugi kuta/ tokoh masyarakat)
·
Haji Basori (pengurus dan penjaga pemakaman
kampusng islam bugi kuta/ tokoh masyarakat)
Langkah apa yang bisa dilakukan agar pihak yang berwenang mau memberikan perhatian lebih pada pelestarian dan pengelolaan makam tersebut?
BalasHapusmenurut saya dengan peranan dari masyarakat dan akademisi yang bersangkutan akan membukakan perhatian pemerintah dalam pelestarian dan pengelolaan makam tersebut
HapusMakasih atas infonya
BalasHapusMau nanya untuk bahan batu nisan itu pakai batu jenis apa?, lalu hal apa saja yang dituliskan dalam nisan2 tsb?
Makasih
Terima kasih informasinya, sangat menarik.
BalasHapusDari penjabaran di atas, makam kuna bugis di kampung bugis, Kuta itu bukan atau belum termasuk dalam daftar Benda Cagar Budaya, ya?