MAKNA DAN FUNGSI LAYANG-LAYANG BAGI
MASYARAKAT SANUR
Tiara
Purwaningsih
1401405018
A.
Pengantar
Layang-layang adalah salah satu permainan
tradisional yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh pelaku kebudayaan, Di Bali
layang-layang berkaitan erat dengan cerita Rare Angon yang dipercayai sebagai
manifestasi Dewa Siwa, Rare Angon dipercaya sebagai dewa layang-layang dimana
setiap musim panen para petani, terutama anak gembala memiliki waktu
senggang yang mereka gunakan untuk
bersenang-senang sambil menjaga hewan ternaknya sambil memainkan layang-layang.
Bagi masyarakat Bali permainan layang-layang disebut dengan melayangan
dipercayai bahwa ketika musim layangan tiba Rare Angon turun ke bumi diiringi
dengan tiupan seruling yang bertanda
untuk memanggil angin.
Layang-layang bagi masayarakat Bali pada khususnya
dan masyarakat sanur pada umumnya memiliki arti lebih dari sekedar layang-layang
bagi mereka layang-layang memiliki badan, tulang, dan roh. Bali adalah salah
satu daerah yang smasih melestarikan kebudayaan turun temurun dari nenek
moyang. Salah satu bukti pelestarian kebudayaan adalah setiap tahunnya diadakan
festifal layang-layang di Bali. festifal ini akan diikuti oleh masyarakat lokal
dan masayarakat luar Bali, menurut hasil wawancara yang penulis lakukan bentuk
dari layang-layang sendiri memiliki berbagai macam variasi baik yang berbentuk
tradisional maupun yang telah termodifikasi.
B. Jenis
Layang-Layang
1. Layangan
bebean
Layang bebean memiliki
artina nama Be artinya ikan, jika dilihat dari bentuk layangan ini maka tidak
heran jika dinamai sebagai layangan bebean dikarenakan bentuknya yang seperti
ikan yang memiliki ekor dan memiliki sirip
gambar layangan bebean
gambar layangan bebean
2. Layangan
janggan
Layangan ini memiliki
kepala, badan dan ekor jika dilihat sekilas, maka layangan ini memiliki bentuk
seperti wanita yang mengenakan kebaya yaitu paikaian adat Bali namun sebenernya
layangan ini adalah berbentuk naga. Layangan janggan ini memiliki kepala
berbentuk naga, badannya layaknya badan manusia dan memiliki ekor yang sangat
panjang maka dari itu layangan janggan ini sering disebut sebagai layangan
naga. Biasanya pada bagian badan memili warna putih dan bagian ekor garis
perpaduan warna merah, hitam, dan putih
3. Layangan
pecukan
Layang-layang Pecukan, nama Pecukan
diambil karena layang-layang ini mempunyai 4 sudut dan bentuknya menekuk yang
dalam bahasa Bali adalah Pecuk.
4. Layangan
kreasi
Layanagn kreasi adalah layangan
yang dibuat sesuai dengan kreatifitas pengrajin masing-masing, baik bentuk
maupun warna bebas dalam pembuatannya
Dari
beberapa jenis layangan yang telah disebutkan di atas layangan janggan adalah layangan
yang dianggap paing sakral baik dalam pembuatan, penerbangan, maupun penurunan
layangan. Pada saat pembuatan layangan janggan sebelumnya harus melakukan
upacara pensucian, sebeum menerbangkan juga harus melakukan pensucian hal ini
dilakuakn karena masyarakat percaya bahwa laynagan janggan adalah cerminan dari
naga besuki yang bertugas untuk menopang dunia ini maka sebelum menerbangkan
harus melakukan upacara pensucian. Layangan janggan memiliki ukuran yang besar
dan memiliki ekor yang sangat panjang, dalam penerbangan layagan ini dibutuhkan
setidaknya delapan orang untuk menerbangkannya.
- Makna
Layang-Layang
Ø Makna
filosofis
Di
Bali bermain layang-layang disebut melayangan, jika di daerah lain melayangan
dainggap hanya sebatas bermain layang-layang maka berbeda dengan di Bali. Di Bali
bermain layang-layang adah cerminan dari Rare Angon yang sebagai Dewa Siwa
dalam manifestasinya.
Ø Makna
religious
Makna
religious yang didapat dari kegiatan melayangan ini adalah adanya kepercayaan
jiwa Rare Angon pada layang-layang sehingga sebelum melakukan melayangan
diadakan upacara terlebih dahulu. Kepercayaan bahwa Rare Angon akan dating
besamaan dengan datangnya angin maka darisanalah tercermi bahwa melayangan
terdapat unsur religius didalamya.
- Fungsi
Layang-Layang
Ø Fungsi
sebagai hobi
Hobi merupakan sesuatu hal sering
dilakukan dikeranekan menyukainya, melayangan sering kali dijadikan sebagai
ajang untuk menyalurkan hobi dikarenakan merupakan salah satu kegiatan yang
menyenangkan. Biasanya bermain melayangan sering dilakukan untuk mengisi waktu
luang dan sering dilakukan di tempat yang lapang seperti di pantai
Ø Sebagai
lapangan pekerjaan
Layang-layang
bukan hanya dijadikan sebagai hoby semata namun telah dijadikan sebagai salah
satu lapangan pekerjaan, pengrajin layang-layang banyak ditemui di Bali baik
pengrajin yang menjual layanagannya secara bebas maupu hanya kepada orang-orang
tertentu. Layang-layang dapat menghasilkan omset yang lumayan besar tergantung
bentuk dan ukurannya, layangan yang ukurannya kecil harga berkisar antara
Rp100.000 hingga Rp200.000 untuk layang-layang yang berukuran 5,5mx3,5m
harganya mencapai Rp1.000.000 sebab itulah layang-layang berpotensi dijadikan
sebagai lapangan pekerjaan.
Ø Sebagai
mempererat hubungan dengan seesama
Bermain
layang-layang dapat dilakukan sendiri maupun secara berkelompok, bermain
layang-layang secara individu biasanya dilakukan dengan layangan yang berukuran
kecil, namun beda halnya dengan layang-layang yang ada di Bali mayoritas
berukuran besar, balam menaikan layang-layang hingga terbang biasanya
membutuhkan kerjasama tim minimal lima orang, selain itu setiap tahunnya
diadakan festifal layang-layang di Bali biasanya setiap banjar akan
mendaftarkan sebagai satu tim namun ada juga yang mendaftar atas nama indifidu.
Layangan yang didaftarkan dari banjar biasanya akan dibuat sacara
bergotong-royong dengan anggota banjar lain mka dari itulah melayangan memiliki
fungsi empererat hubungan dengan sesama.
Kesimpulan
Layang-layang
memiliki arti dan fungsi khusus bagi masyarakat bali, tedapat makna filososfis
serta makna religious yang terkandung pada layang-layang itu sendiri.
Layang-layang dipercaya adalah bagian dari Rare Angon yang merupakan
manifestasi dari Dewa Siwa, namun meski begitu layang-layang adalah permainan
yang merakyat dan dapat dimainkan siapa saja menurut hasil waancara beberapa
fungsi layangan adalah sebagai hobi, sebagai sebuah pembuka lapangan pekerjaan,
dan sebagai sarana mempererat hubungan antar sesama.
wow terimakasih tiara sangat menarik informasinya :D, tapi ada yang ingin saya tanyakan yaitu Apakah ada hari khusus untuk menerbangkan layang-layang? khususnya layangan jangan yang dianggap paling sakral. Dan apakah ada ketentuan khusus bagi warna layangan janggan?
BalasHapusHallo tiara ~
BalasHapusTulisannya masih banyak yg typo ya hehe tapi ngga apa-apa masih bisa kebaca kok. Ada yg mau tak tanyain nih, yg sakral apa cuma layangan janggan aja ? Atau layangan lain juga? Terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusThanks kin buat kritiknya,, maaf banyak typo yaa
HapusUntuk layangan yang sakral memang hanya layangan janggan, khususnya di bagian kepalanya,, bagian kepala layangan lah yg membuatnya menjadi sakral
Terimakasih atas pertanyaannya wira.. Hari khusus untuk menerbangkan layangan tidak ada, namun biasanya layangan diterbangkan pada bulan juni dan juli karena cuaca dan angin mendukung untuk menerbangkan layangan..
BalasHapusUntuk warna layanggan jangan ada ketentuan khusus yaitu terdiri dari 3 warna utama,warna merah, warna putih, dan warna hitam.
halo tiara.. tulisannya sudah bagus.. saya ingin tanya apakah memang hanya ada lima jenis layangan saja ataukah kira kira masih ada jenis layangan yang lainnya? hehe terimakasih :)
BalasHapusTerimakasih sudah bertanya normet.. Dari hasil wawancara yg telah saya lakukan Untuk jenis layang" yg ada di bali ada 4, yaitu layangan bebean, layangan janggan, layangan pecuk, dan layangan variasi nah untuk layangan variasi ini banyak jenisnya tergantung orang yang membuat nya, layangan variasi ini dibuat tergantung dengan krestifitas pengrajinnya bisa berbentuk mobil, ikan, ataupun tokoh" kartun..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushalo tiara, postingannya keren. saya mau bertanya, ada arti tersendiri nggak dari bentuk2 layang-layang sanur di atas?
BalasHapusthx
Menarik sekali tulisannya mebahas tentang layang-layang. Tetapi ada yang ingin saya tanyakan Mbak Tiara, mengapa layang-layang jenis layangan janggan merupakan jenis yang paling sakral? Aspek utama apa yang membuat demikian? Terima kasih.
BalasHapus