JENIS DAN FUNGSI PEMBUATAN KAIN
TENUN
RANGRANG DI DESA SERAYA TIMUR
Oleh:
Intan Ghayyana
Nim : 1401405013
ABSTRAK
Tenun Rang-rang adalah salah satu kain bebali dari Seraya
Timur dan Nusa Penida. Jenis tenun rang-rang berupa bolong-bolong dan
motif pada umumnya yaitu geometris ada juga yang bermotif lain yang di
buat berdasarkan ide dari penenun itu sendiri. Jenis tenun rang-rang dihasilkan
dari peralatan ataupun teknik yang digunakan dalam menenun yaitu benang lungsi
dan benang pakan. Yang unik dari tenun rang-rang di Desa Seraya Timur ini
adalah proses pewarnaan dari alam. Fungsi kain Rang-rang secara keseluruhan sama
yaitu rang-rang sebagai pelengkap saat upacara keagamaan dan pakaian adat.
PENDAHULUAN
Bali adalah sebuah pulau kecil
dengan 8 Kabupaten dan 1 Kota dan mayoritas penduduk beragama Hindu dan adat
budaya yang mantra yang memiliki keanekaragaman corak tekstil yang khusus di
setiap daerah.
Corak tekstil Bali
berkembang dari era Bali Aga, Bali Kuno, era penjajahan, era kemerdekaan serta
Bali modern yang menjadi ciri identitas bagi daerah masing-masing. Tekstil sebagai kebutuhan pokok
manusia merupakan khas budaya mengalami perkembangan dari masa ke masa, dan
bentuk sederhana berupa serat kemudian berkembang menjadi benang dan kain. Di
samping itu peralatan yang digunakan juga semakin berkembang, sesuai dengan
teknologi dan tuntutan pada masanya. Dalam
kebudayaan Bali. tekstil tidak hanya digunakan sebagai sandang penutup tubuh
manusia, namun juga memiliki nilai-nilai sakral yang digunakan pada upacara
keagamaan. Selain itu tekstil Bali juga digunakan untuk menghiasi bangunan suci
seperti Pura, sekaligus sebagai wastra dan patung-patung didalamnya. Penggunaan
motif dan tekstil yang ada lebih yang dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan
dalam unsur agama di Bali. Tri HitaKarana sebagai pedoman tata kehidupan di
Bali memberikan satu klasifikasi bagi penggunaaan tekstil itu sendiri.
Karangasem adalah sebuah
kabupaten yang terletak di provinsi Bali. Ibukotanya berada
di Amlapura. Di kabupaten ini terdapat pura terbesar di Bali, yaitu
Pura Besakih. Seperti yang telah
diketahui, bahwa Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dianugrahi
kekayaan wisata yang populer, hal ini tentu membuat semua wilayah di Bali
memiliki rating wisata yang tinggi, tidak terkecuali wilayah Karangasem. Di
Karangasem sendiri terdiri banyak objek wisata yang cukup populer dan dikunjungi
banyak wisatawa, baik lokal maupun internasional. Diantaranya yaitu Pura
Besakih, Taman Ujung, Candi Desa, Tirta Gangga, Tenganan, Bukit
Asah dan masih banyak lagi.
Di karangasem terdapat banyak macam kain bebali yang di produksi oleh masyarakat Karangasem sendiri. Di antaranya kain tenun gringsing di desa Tenganan, kain endek dan songket di Sidemen, kain tenun rang-rang di desa Seraya Timur dan masih banyak lagi di tempat lainnya.
Di karangasem terdapat banyak macam kain bebali yang di produksi oleh masyarakat Karangasem sendiri. Di antaranya kain tenun gringsing di desa Tenganan, kain endek dan songket di Sidemen, kain tenun rang-rang di desa Seraya Timur dan masih banyak lagi di tempat lainnya.
Tenun Rangrang merupakan hasil
kebudayaan Seraya Timur, Bali. Karakter utama berupa bolong-bolong yang
terbentuk dari benang pakan yang tidak terikat dengan benang lungsi, motif
geometris dan zigzag yang tercipta dari permainan struktur serta proses
pewarnaan dengan pewarna alam memberikan keunikan tersendiri pada tenun
rangrang dan memiliki kombinasi warna cerah sehingga yang tampak modern dan
terkesan elegan.
PEMBAHASAN
Judul yang di ambil dalam artikel
ini adalah Jenis dan Fungsi dari Kain rang-rang itu sendiri. Kain rang-rang
yang di usung adalah kain rang-rang yang berasal dari desa Seraya Timur yang
terletak di daerah pegunungan dan perbukitan. Di desa ini terbilang sangat
produktif menghasilkan tenun rang-rang setiap harinya. Kelompok produksi kain
rang-rang ini di bentuk mulai tahun 2003 oleh bapak Wayan Karya.
Awal mula pembangunan kelompok
penenun ini karena keaktifan pemilik dalam mengikuti seminar-seminar tentang
kain di dalam maupun luar Negeri. Berawal dari mengikuti kepanitiaan pameran di
Jakarta hingga Seminar ke Jepang. Nama kelompok tempat produksi kain tenun
rang-rang di desa Seraya Timur ini yaitu “ Karya Sari Warna Alam” yang
berfungsi untuk mempertahankan tradisi kain leluhur. Dari nama tersebut dapat
di simpulkan bahwa berkarya dengan warna kain dari alam. Dari benang sendiri
terbuat dari tanaman kapas sutra dan untuk pewarnaannya sendiri terdapat dari
alam pula yang di tanam sendiri di halaman belakang tempat produksi. Pemilihan
benang sutra karena teksturnya yang lembut, halus dan kuat.
Ragam hias pada kain tenun
rang-rang di desa ini yaitu kotak-kotak, belah ketupat, trapesium, zig-zag dan
lain sebagainya tergantung dari ide penenun itu sendiri. Pewarnaan alam nya
terdapat banyak warna dan melalui proses terlebih dahulu agar warna menjadi
awet dan bagus, macam-macam warnanya di antaranya yaitu kalau warna merah dari
akar mengkudu, yang biru dari indigo, yang coklat dari bunga sidawayah, yang
kuning dari kulit buah delima, yang orange dari buah pinang,yang merah muda
dari cicang, yang hitam dari perpaduan warna dari biru ke coklat dan masih
banyak lagi warna lainnya.
Jenis-jenis kain tenun yang
berada di desa Seraya ini sangatlah berbeda-beda, di lihat dari teknik yang digunakan dalam menenun benang
lungsi, benang lungsi adalah
benang yang terletak memanjang (vertikal) pada alat tenun rangrang. Di lihat
juga dari bentuk ukurannya yang berbeda-beda, jenis benang
yang berbeda-beda dan corak yang berbeda-beda pula. Hal ini di sebabkan harga
kain tenun juga berbeda-beda. Kain dengan corak khas Nusa Penida berupa pepatran
(bentuk) yang rumit merupakan jenis kain yang dihargai paling mahal. Namun Di gallery kain tenun Seraya Timur sendiri
berbentuk wording dengan cara pemasarannya hanya di tempat produksi yang
menarik tarif mulai dari Rp.300.000 – Rp.5.000.000.
Fungsi kain pada umumnya kain
bebali termasuk kain rang-rang yaitu yang berfungsi sebagai sebagai
pelengkap saat upacara keagamaan dan pakaian adat. Biasanya kain ini di pakai
pada saat upacara potong gigi yang di kenakan penutup oleh para wanita dari
bagian dada hingga perut. Namun, mengingat banyaknya permintaan oleh masyarakat
dalam membeli kain ini, hingga saat ini di jual kepada siapa saja dan oleh
kalangan mana saja karena produk ini sangat menarik untuk di jadikan model
fashion masa kini atau di sebut dengan moodboard dan ada juga kain akhir tenun
modifikasi. Hal tersebut di lakukan para pengrajin agar generasi muda tetap
memakai produk lokal dengan tetap mempertahankan warisan budaya.
PENUTUP
Kain tenun rangrang merupakan
salah satu kain bebali yang terdapat di Bali. Kain tenun rangrang di desa
Seraya Timur, Karangasem ini memiliki keunikan tersendiri di lihat dari teknik
pewarnaan yang berasal dari alam dengan warna yang di dapatkan bermacam-macam
pula ada yang berasal dari akar mengkudu, bunga sidawayah, kulit buah delima,
kecicang, buah pinang dan lain-lain juga dengan menggunakan bahan serat sutera
yang memiliki karakteristik mudah menyerap warna.
Selain proses pewarnaan yang
unik, kain tenun rangrang ini juga mempunyai jenis-jenis yang beragam yang bisa
di lihat dari berbagai ukuran, corak kain dan lain sebagainya dengan fungsi
yang hampir sama dengan kain bebali pada umumnya yaitu sebagai pakaian pada
saat upacara keagamaan yaitu upacara potong gigi.
Dengan makin populernya kain
tenun rangrang di dunia fashion, bisa di katakana bahwa produk ini sangatlah
menggoda untuk di koleksi dan di kembangkan model pembuatannya, agar generasi
bangsa dapat berkreasi tanpa batas dengan tentunya dengan menghargai warisan
budaya ini agar tetap terjaga. Karena bagaimana pun juga generasi muda saat ini
jangan sampai baru menyadari pentingnya menjaga kekayaan khasana budaya setelah
hampir kehilangan budaya itu sendiri.
Sumber:
Pemilik rumah produksi kain tenung rangrang “Karya Sari Warna
Alam” Seraya Timur, Karangasem.
jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/craft/article/download/208/185
Penenun dengan tenunan motif trapesium |
Gallery hasil akhir kain tenun rangrang |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah kain rangrang di Desa Seraya Timur memiliki fungsi sebagai sarana upacara keagamaan?
BalasHapushallo mbak ayu eka, terimakasih sudah mampir di tulisan yang sederhana ini. Untuk fungsi kain rangrang ini sendiri mempunyai fungsi sebagai pakaian yang di gunakan para wanita pada saat upacara pemotongan gigi (metatah) yang di pakai seperti angkin yang menutupi bagian dada hingga perut.
HapusUntuk penulis kalo bisa tulisanya tambahkan lagi iya tentang fungsi pembuatan, kain rangrang di desa seraya timur.
BalasHapusTerimah kasih penulis.
Semoga tulisanya bisa bermenfaat untuk pembaca
Oke mas Ri Eftritianto. terimakasih banyak atas sarannya.
Hapusterima kasih atas informasinya. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi;)
BalasHapusAmin.. Terimakasih mbak Angela Desya.
Hapus